Obat GALAU: Jadilah Penghafal Qur’an!
Fenomena nge-galau
sekarang memang sedang jadi trend di kalangan remaja. Istilah “galau”
pun jadi ramai di status banyak pengguna jejaring sosial. Fenomena galau
ini pun menimbulkan efek-efek negatif, misalnya menimbulkan sikap
pasrah, menikmati kesedihan, emosional, dan tenggelam dalam
kegalauannya. Ada ga sih cara untuk menghilangkan rasa galau ini?
Ternyata, ada looh do’a untuk mengusir kegalauan yg diajarkan oleh Nabi kita –shallaallahu ‘alaihi wa sallam-, yaitu;
اللهم اجعل القرآن ربيع قلبي ونور صدري وجلاء حزني وذهاب همي
Allohummaj’alal qur’aana robii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa zahaaba hammii..
“Ya Allah,
jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, dan
pelipur kesedihanku, serta pelenyap bagi kegelisahanku …”[1]
Dengan do’a di atas, kita
meminta kepada Allah dengan do’a ini agar Allah memberikan kesejukan
pada hati yang gersang, memberikan cahaya bagi hati yg kelam, menghibur
hati yg dirundung kesedihan, dan memberikan ketenangan pada hati kita
yang gelisah. So, do’a ini recommended untuk diamalkan karena
sangat bagus isi dan keutamaannya. Namun muncul pertanyaan, apakah cukup
dengan membaca do’a ini maka kegalauan akan hilang? Tentunya selain
berdo’a kita wajib berusaha. Dalam do’a di atas, dengan apa Allah
memberikan semua itu? Dengan al-Qur’an tentunya. Al-Qur’an yang akan
Allah jadikan sebagai pengusir kesedihan, kegundahan, dan memberikan
ketenangan dan ketentraman bagi hati ini. Di dalam al-Qur’an Allah pun
berfirman, “Ingatlah, dengan berdzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang” (QS. Ar Ra’du:28). Dan membaca al-Qur’an merupakan salah satu bentuk dzikir pada Allah yang utama.
Oleh karena
itu, obat galau ialah dengan memperbanyak interaksi dengan al-Qur’an.
Lantunan-lantunan indah nan syahdu dari al-Qur’an akan membentengi hati
dari virus kegalauan. Belum lagi ketika ditambah dengan mentadabburi
kandungan makna dari ayat-ayat dalam al-Qur’an, akan membawa kita pada
suasana yg lebih dalam, yg merasuk ke hati, yg membuat hati larut dalam
rasa roja’(harapan) ketika membaca ayat-ayat yang berkaitan dengan surga, dan larut dalam rasa khouf(takut) ketika membaca ayat-ayat tentang ‘azab/neraka sehingga tak terasa membuat kita menitikkan air mata.
Mungkin ada
yang berkata, adanya perasaan tersebut dalam dirinya hanya sementara.
Selang beberapa waktu hati kembali larut dalam urusan dunia dan
kegalauan kebali mengisi celah-celah kosong ruhani kita. Maka salah
solusinya ialah dengan beranjak ke jenjang yg lebih tinggi dalam
berinteraksi dengan al-Qur’an, yaitu dengan menghafalnya.
Bila kita mencoba untuk fokus menghafal Qur’an, maka akan ada tuntutan
dari dalam diri untuk senantiasa melantunkan ayat –ayat Allah dan
berusaha memuroja’ah (mengulang kembali) hafalannya agar terjaga dan
tidak lupa. Dan hal ini bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun ia
berada, baik saat ia memegang mushaf, maupun tidak. Karena ayat-ayat
Allah telah berada dalam ingatannya, sehingga ia dapat bebas melantunkan
ayat-ayat yang dihafalnya, baik ketika sendiri ataupun dalam keramaian,
ketika naik motor, di dalam bis, kereta, ruang kelas, terminal,
stasiun, dan tempat-tempat lainnya. Alunan-alunan ayat suci al-Qur’an
selalu terngiang di kepalanya saat melakukan aktifitas apapun, sehingga
ruhiyah akan senantiasa termaintain dengan al-Qur’an dan membuat segala pikiran-pikiran negatif, seperti kegalaluan, tidak mampu meracuni pikiran
Dan terakhir
sebuah nasihat untuk anda yang ingin benar-benar mendapatkan
ketenangan, hendaknya tinggalkanlah segala macam musik dan nyanyian,
karena itu hanya membuat ketenangan yang palsu, dan menimbulkan
kemunafikan dalam hati. Gantilah itu semua dengan al-Qur’an, karena
dengannya lah diperoleh ketenangan hati yg sesungguhnya. dan tentunya
dengan diiringi keikhlashan niat. Tanpa niat yg ikhlash, maka akan sia-sia. lantunan tilawah akan menjadi hampa, tidak mampu memberikan dampak yg berarti.
Hal-hal yang
disebutkan di atas barulah sedikit dari hal positif yang bisa kita
ambil dari memperbanyak interaksi dengan al-Qur’an. Sedang di akhirat,
masih banyak sekali keutamaan yang akan di dapatkan oleh shoohibulqur’an(orang
yang dekat dengan al-Qur’an), seperti mendapat ganjaran pahala yg
berlipat ganda, mendapatkan syafa’at, dikumpulkan bersama para malaikat
yg mulia dan ditempatkan di tempat yang istimewa di surga-Nya kelak.
So, mau bahagia dan anti galau? Jadilah penghafal Qur’an!! :)
Wallaahul muwaffiq…